Monday, July 4, 2011

Hormon Penyebab Jatuh Cinta

Rasa tergila-gila yang muncul pada awal-awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, yaitu berupa hormon pheromone, neuropinephrine , dopamin, serotonin, oxytocin, sehingga dapat membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri.

Berikut adalah uraian yang ditimbulkan dari hormon-hormon tersebut :

Pheromone  membuat kamu naksir seseorang
Pheromone adalah suatu zat kimia yang berasal dari kelenjar endoktrin dan dimiliki oleh semua mahluk hidup untuk mengenali jenisnya, lawan jenisnya, serta individu lain di luar dirinya. Pheromone bersifat kasat mata, tidak memiliki ukuran dan tidak dapat dirasakan oleh panca indra manusia dan mudah menguap.
Setiap pheromone berhembus dari tubuh, maka pheromone akan diteruskan ke daerah hipotalamus yang mengatur emosi manusia. Sesaat setelah menerima rangsangan, otak akan memberi respon balik dan akan mempengaruhi kondisi psikologis tubuh manusia seperti akan terjadi perubahan detak jantung, nafas yang tidak beraturan serta peningkatan suhu tubuh.
Karena itulah, saat kamu merasa naksir seseorang, kamu akan merasa selalu berdebar-debar saat didekatnya.

Neuropinephrine: membuat seseorang bersemangat, happy, ceria, bahagia
Hormon ini adalah hormon pemicu semangat yang dapat memicu aliran darah untuk mengalir lebih cepat sehingga tubuh merasa lebih enerjik dan gembira. Disamping memberikan rasa happy, neuropinephrine juga dapat memberikan perasaan tenang dan nyaman disaat berada dekat dengan orang yang sedang disukai.

Dopamin : membuat seseorang dapat mengatakan, aku tergila-gila padamu
Pada beberapa bulan pertama ketika kamu naksir seseorang, ada bagian otak kamu yang mengeluarkan zat ini. Biarpun jumlahnya hanya sedikit, itu saja sudah cukup untuk memberikan rasa melayang yang kamu rasakan disaat kamu sedang jatuh cinta. Semalaman kamu susah tidur, mikirin hal-hal yang romantis.
Dan karena dopamin juga, kamu jadi kurang berselera makan, kamu mulai lupa makan meskipun kamu lapar dan perutmu kosong, kamu tetap happy dan sedikit crazy. Dopamin membuatmu merasa penuh semangat, sepertinya kamu dapat melakukan apapun yang kamu mau. Zat ini bener-bener hebat. Karenanya kata-kata “jatuh cinta sampe gila” itu kayaknya bener banget deh.

Serotonin : membuat seseorang dapat mengatakan, aku terobsesi padamu
Kurangnya zat ini di otak kamulah yang menjadi penyebab kenapa kamu merasa terobsesi pada ‘si dia’ yang lagi kamu taksir. Kadar serotonin yang rendah dapat membuatmu jadi sering memikirkan si dia. Mencuri-curi pandang dan menyimpan foto dia di dompet kamu juga jadi kegiatan sehari-hari. Nggak perlu buru-buru periksa ke psikiater karena apa yang kamu alami itu adalah normal. Kamu cuma sedang mematuhi perintah dari serotonin kamu yang jumlahnya lagi turun.
Ketika kamu mengatakan padanya bahwa kamu nggak bisa berhenti memikirkannya, sebenarnya itu efek  serotonin kamu yang lagi rendah yang bicara.

Oxytocin : membuat seseorang berkata, aku ingin selalu bersamamu
Kalau akhirnya kamu berpacaran dan dengan bertambahnya rasa sayang kamu ke ‘si dia’, kamu mulai berpikir  kamu nggak bisa hidup tanpa dia. Kamu mulai merasa terikat dengannya. Kemanapun dia pergi, kamu ingin selalu ada di sampingnya. Di sinilah oxytocin mulai berperan. Zat ini dikeluarkan oleh otak ketika rasa suka dan gairah karena jatuh cinta mulai berkurang dan hubungan untuk ke tahap yang lebih serius mulai terbentuk.




No comments:

Post a Comment